Senin, 30 April 2012

darah


Darah

            Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsure-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40-47.
             Di waktu sehat volume darah adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan.

Susunan Darah
Serum darah atau plasma terdiri atas:
Air       : 91,0%
Protein : 8,0% ( Albumin, globulin, protombin, dan fibrinogen)
Mineral: 0,9% ( natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium, besi dst).
Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik, yaitu: glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino.
Plasma juga berisi:
Gas – oksigen dan karbon dioksida, hormon-hormon, enzim dan antigen.
Sel Darah
Terdiri atas tiga jenis:
1)      Eritrosit atau sel darah merah
2)      Leukosit atau sel darah putih,
3)      Trombosit atau butir pembeku

Sel darah merah atau eritrosit
Berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah. Kalau dilihat satu persatu warnanya kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin.
            Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino. Mereka juga memerlukan lebih banyak zat besi, sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diet seimbang yang berisi zat besi. Wanita memerlukan lebih banyak zat besi karena beberapa diantaranya dibuang ketika menstruasi. Sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak lagi untuk perkembangan janin dan pembuatan susu.
            Sel darah merah dibentuk di dalam sumsusm tulan, terutama dari tulang pendek, pipih dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum.
            Rata-rata panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang, dan dihancurkan dalam sistema retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati. Globin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yaitu yang berwarna kehijau-hijauan yang dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.
            Bila terjadi perdarahan maka sel darah merah dengan hemoglobinnya sebagi pembawa oksigen, hilang. Pada perdarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi bila kadar hemoglobinnya turun sampai 40% atau dibawahnya, maka diperlukan transfusi darah.
Hemoglobin
            Ialah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru kejaringan-jaringan.
Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah, dan jumlah ini biasanya disebut 100%.
            Dalam berbagai bentuk anemi jumlah hemoglobin dalam darah berkurang. Dalam beberapa bentuk anemi parah, kadar itu bisa dibawah 30% atau 5gr setiap 100ml. Karena hemoglobin mengandung besi yang diperlukan untuk bergabung dengan oksigen, maka dapat dimengerti bahwa pasien seperti ini memperlihatkan gejala kekurangan oksigen seperti napas pendek. Ini merupakan salah satu gejala pertama kekurangan anemi kekurangan zat besi.

Golongan Darah
Kalau darah dari golongan yang bertentangan ditransfusikan akan mengakibatkan bahan dalam plasma yang bernama aglutinin menggumpal dan juga hemolisis ( memecahnya ) sel darah merah.
Penentuan golongan darah dan tes tentang kecocokannya dilakukan sebelum pemberian transfusi untuk meyakini keamanannya. Sistem ABO menurut Landsteiner didasarkan atas adanya agglutinin dalam darah. Empat golongan utama yang ditemukan adalah:
Golongan AB ada pada 3.0%
Golongan A    ada pada 42,0%
Golongan B     ada pada 8,5%
Golongan O    ada pada  46,55%
Ini menurut penyelidikan pada rakyat Inggris.
            Selain itu terdapat pula pembagian lebih lanjut dari Landsteiner dan faktor Rh atau faktor Rhesus dalam darah, yang penting untuk diketahui pada bayi yang baru lahir kalau terjadi ketidak cocokan antara darah bayi dengan darah ibunya.
Dipandang dari donor darah:
golongan AB   dapat memberi darah pada AB
golongan A     dapat memberi pada A dan AB
golongan B      dapat memberi pada B Dan AB
golongan O     adalah donor umum untuk semua golongan.
Resipien
Golongan AB adalah resipien umum
Golongan A dapat menerima dari golongan A dan O
Golongan B dapat menerima dari golongan B dan O
Golongan O dari O
Sebaiknya tranfusi dilakukan dengan golongan darah yang sama, dan hanya dalam keadaan terpaksa dapat diberikan darah dari donor universal.
Sel darah putih rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel darah merah, teapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6.000 -10.000 ( rata-rata 8.000) sel darah putih.
            Granulosit atau sel polimorfonuklear merupakan hampir 75% dari seluruh jumlah sel darah putih. Mereka terbentuk dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi sebuah nukleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya berbulir. Karena itu disebut sel berbulir atau granulosit. Kekurangan granulosit disebut granulositopenia.
Tidak adanya granulosit disebut agranulositosis, yang dapat timbul stelah mengkomsumsi obat tertentu.
Pewarnaan. Bila setetes darah diletakkan diatas kata objek dan ditambahkan dua macam pewarna untuk menghitung jenis-jenis sel darah, maka sel darah putih ini dikenal menurut sifatnya dan pewarnaan.   
Sel netrofil paling banyak dijumpai. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarna netral, atau campuran pewarna asam dan basa, dan tampak berwarna ungu.
Sel eosinofil. Sel golongan ini hanya sedikit dijumpai. Sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan merah.
Sel basofil menyerap pewarna basa dan menjadi biru.
Limfosit membentuk 25% dari seluruh jumlah sel darah putih. Sel ini dibentuk di dalam kelenjar limfe dan juga dalam sumsum tulang. Sel ini non-granuler dan tidak memiliki kemampuan bergerak seperti amuba. Sel ini dibagi lagi dalam limfosit kecil dan besar. Selain itu ada sejumlah kecil sel-sel yang berukuran lebih besar yang disebut monosit. Sel ini mampu mengadakan gerakan amuboid dan mempunyai sifat fagosit (pemakan).

Fungsi Sel Darah Putih
Granulosit dan monosit mempunayi peranan penting dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme. Dengan kemampuannya sebagai fagosit, mereka memakan bakteri-bakteri hidup yang masuk ke peredaran darah. Melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit.
Dengan cara ini ia dapat:
-          mengepung daerah yang terkena infeksi atau cedera
-          menangkap organisme hidup dan menghancurkannya
-          menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran.

Sebagi hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak dapat berhasil dengan sempurna, maka dapat membentuk nanah. Di dalam nanah tersebut terdapat banyak kuman yang mati  dan ditambah lai dengan sejumlah besar jaringan yang telah mencair.
Fungsi limfosit sedikit diketahui, mereka tidak memiliki gerakan amuboid, terapung-apung di dalam aliran darah dan juga terdapat dalam jaringan limfe dari semua bagian badan. Mereka tidak memakan bakteri tetapi diduga bahwa mereka membentuk antibodi penting yang melindungi tubuh terhadap infeksi kronik dan mempertahankan tingkat kekebalannya tertentu terhadap infeksi.
Leukosit adalah istilah untuk menunjukkan penambahan jumlah keseluruhan sel putih dalam darah, yaitu jika penambahan melampaui 10.000 butir per milimeter kubik.
Leukopenia berarti berkurangnya jumlah sel darah putih sampai 5.000 atau kurang.
Limfositosis, pertambahan jumlah limfosit.
Agranulositosis, suatu penurunan jumlah granulosit atau sel polimorfonuklear secara menyolok.
Trombosit
            Adalah sel kecil-kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik darah. Peranannya penting dalam penggumpalan darah.
Plasma darah
            Adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali.
Fungsi plasma
Plasma bekerja sebagai medium (perantara) untuk penyaluran makanan, mineral, lemak, glukosa, dan asam amino ke jaringan. Palsma juga merupakan medium untuk mengangkat bahan buangan seperti urea, asam urat dan karbon dioksida.
Protein plasma
Albumin, dalam keadaan normal terdapat 3-5gr albumin dalam setiap 100ml darah. Fungsinya ada tiga:
1)      bertanggung jawab atas tekanan osmotik yang mempertahankan volume darah.
2)      Banyak zat khusus yang beredar dalam gabungan dengan albumin
3)      Menyediakan protein untuk jaringan.

Globulin. Dalam keadaan normal ada 2-3 g globulin dalam setiap 100 ml darah. Globulin memiliki jauh lebih banyak macam susunan dari albumin dan sesungguhnya membentuk jumlah besar protein yang berbeda-beda.
Fibrinogen penting untuk koagulasi (penggumpalan) darah.
Reaksi plasma darah. Darah selalu bersifat alkalik: kadar alkalinya tergantung dari konsentrasi ion-hidrogen dan ini dinyatak denga pH darah.
pH sebesar 7 berarti – larutan netral
pH dari 7-1               - larutan asam.
pHdari 7-14              - larutan alkali
akan terlihat bahwa pH 7 adalah larutan netral. Darah selalu mengandung sedikit alkali pH darah adalah 7,35-7-45. angka ini tetap dipertahankan. Sedikit saja berubah, baik ke asam atau ke basa dapat mempengaruhi kehidupan. Maka itu usaha mempertahankan tingkat alkali yang konstan dalam darah adalah sangat penting dan ini dikendalikan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
pengeluaran karbon dioksida yaitu gas asam melalui paru-paru.
Eksresi bahan asam melalui urine.

Pembekuan darah
            Bila darah ditumpahkan maka cepat ia menjadi lekat dan segera mengendap sebagai zat kental berwarnah merah. Jeli atau gumpalan itu mengerut dan keluarlah cairan bening berwarna kuning jerami. Cairan ini disebut seru.
            Penggumplan darah adalah proses yang majemuk, dan berbagai faktor diperlukan untuk melaksanakan itu. Trombin adalah alat untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin. Trombin tidak ada dalam darah normal yang masih dalam pembuluh. Tetapi yang ada adalah zat pendahulunya, protombin, yang kemudian diubah menjadi zat aktif trombin oleh kerja trombokinase. Trombokinase adalah zat penggerak yang dilepaskan ke darah di tempat yang luka. Diduga terutama tromboplastin terbentuk karena terjadinya kerusakan pada trombosit, yang selama ada garam kalsium dalam darah, akan mengubah protombin menjadi trombin sehingga terjadi penggumpalan darah.
            Untuk menghasilkan penggumpalan maka diperlukan empat faktor
1)      Garam kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah.
2)      Sel yang terluka yang membebaskan trombokinase
3)      Trombin yang terbentuk dari protombin bila ada trombokinase
4)      Fibrin yang terbentuk dari fibrinogen di samping trombin.
Proses penggumpalan dapat dinyatakan dalam rumus:
Prtombin + kalsium + trombokinase               = trombin
Trombin + fibrinogen                                      = fibrin
Fibrin +  sel darah                                           = penggumpalan
Protombin dibuat di dalam hati. Vitamin k diperlukan untuk menghasilkan protombin.
Penggumpalan (koagulasi) darah dipercepat:
a)      Oleh panas yang sedikit lebih tinggi dari suhu badan
b)      Kontak dengan bahan kasar, seperti pinggiran yang kasar dari pembuluh darah yang rusak atau dengan pembalut.
Diperlambat:
a)      Karena dingin
b)      Kalau disimpan di dalam tabung berlapisan licin di sebelah dalamnya. Darah memerlukan kontak dengan permukaan yang dapat menjadi basah oleh air sebelum dapat bergumpal.
c)      Dengan ditambah kalium sitrat atau natrium sitrat yang menyingkirkan garam kalsium yang dalam keadaan normal ada.

Secara klinik Trombus ialah penggumpalan yang terbentuk dalam sirkulasi darah. Keadaan adanya trombus ini disebut trombosis. Trombosis femoral dapat terjadi sesudah operasi. Gumpalan dalam arteri koroner menyebabkan trombosi koroner. Bila sebagian dari gumpalan itu lepas dan masuk sirkulasi darah disebut embolus. Bila gumpalan ini melewati jantung dan masuk paru-paru melalui salah satu arteri pulmonaris, maka sebuah pembuluh kecil atau besar dapat tersumbat, dan terjadilah emboli paru-paru.

Fungsi  Darah:
1)      Bekerja sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, oksigen dan zat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fungsi normalnya dapat dijalankan, dan menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan lain.
2)      Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagian dari karbon dioksida.
3)      Sel darah putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena gerakan fagositosis dari beberapa sel maka melindungi tubuh terhadap serangan bakteri.
4)      Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan; menyegarkan cairan jaringan karena melalui cairan ini semua sel tubuh menerima makanannya.
5)      Hormon dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantara darah.

Tekanan darah
Tekanan darah arterial
            Adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus jantung.
            Selama sistole ventrikuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai puncak, yang disebut tekanan sistolik. Selama diastol tekanan turun. Niali terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik.
            Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk kedalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung karena tahanan perifer dari arteriole menghalangi semua darah mengalir kedalam jaringan.
Mengukur Tekanan Darah Arterial
Menggunakan alat yang disebut sfigmomanometer.
Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat digembungkan, yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan memompa maka tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200mmHg yang cukup untuk menjepit sama sekali arteri brakhial, sehingga tak ada darah yang adapt lewat, dan denyut nadi pergelangan menghilang. Kemudian tekanan diturunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan atau, lebih tepat bila dengan menggunakan stetoskop denyut nadi brakhialis pada lekukan siku dengan jelas dapat didengar.
Nilai tekanan darah normal dalam mmHg

Usia
Normal TD (mmHg)
Bayi baru lahir (300 gram)
40
1 bulan
85/54
1 tahun
95/65
6 tahun
105/65
10-13 tahun
110/65
14-17 tahun
120/75
Dewasa tengah
120/80
Lansia
140/90
Faktor yang mempertahankan tekanan darah
a)      Kekuatan memompa jantung
b)      Banyaknya darah yang beredar.
c)      Elastisitas dinding pembuluh darah
d)     Tahanan tepi ( resistensi perifer)

Kecepatan aliran darah
Kecepatan darah mengalir tergantung kepada ukuran palung yang ada pada pembuluh atau kelompok pembuluh. Darah dalam aorta bergerak cepat. Di dalam arteri kecepatannya berkurang dan menjadi sangat lambat didalam kapiler.
            Tekanan dapat dilihat ketika darah kembali mencapai pembuluh-pembuluh (vena) yang lebih besar didekat jantung.
Tekanan darah pada vena adalah rendah dan faktor lain yang membantu aliran darah kembali ke jantung mencakup:
a)      Gerakan otot kerangka yang mengeuarkan tekanan diatas vena
b)      Gerakan yang dihasilkan pernafasan, khususnya oleh naik turunnya diafragma yang bekerja sebagai pompa.
c)      Kerja mengisap yang dikeluarkan oleh atrium yang kosong sewaktu diastole, menarik darah dari vena untuk mengisinya.

Berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar