Sabtu, 28 April 2012

hipertensi


Hipertensi ( Tekanan Darah Tinggi)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis karena penyempitan pembuluh darah atau gangguan lainnya. Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

Dalam mengukur tekanan darah sesoeorang,dokter memeriksa dua hal yaitu:
1)      Tekanan sistolik adalah tekanan yang paling tinggi yang dihasilkan ketika ventrikel kiri jantung kontraksi. Merupakan tekanan gelombang darah yang memasuki arteri.
2)      Tekanan diastolic adalah tekanan yang paling rendah yang dihasilkan ketika ventrikel kiri relaksasi. Ini merupakan tekanan yang selalu ada dalam arteri.

Rata-rata tekanan darah normal

Usia
Normal TD (mmHg)
Bayi baru lahir (300 gram)
40
1 bulan
85/54
1 tahun
95/65
6 tahun
105/65
10-13 tahun
110/65
14-17 tahun
120/75
Dewasa tengah
120/80
Lansia
140/90
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor risiko dan sebaiknya diberikan perawatan.

Penyebab hipertensi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
  1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
  2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
  1. Penyakit Ginjal
    • Stenosis arteri renalis
    • Pielonefritis
    • Glomerulonefritis
    • Tumor-tumor ginjal
    • Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
    • Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
    • Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
  2. Kelainan Hormonal
  3. Obat-obatan
  4. Penyebab Lainnya
    • Koartasio aorta
    • Preeklamsi pada kehamilan
    • Porfiria intermiten akut
    • Keracunan timbal akut.
    • Usia
    • Stress
    • Ras
    • Jenis kelamin
    • Medikasi

Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
  • sakit kepala
  • kelelahan
  • mual
  • muntah
  • sesak napas
  • gelisah
  • pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Berikut juga adalah gejala-gejala yang sebelumnya diderita pasien
·         gejala penyakit ginjal
·         gejala hipokalemia,misalnya kelemahan pada poliuria
·         gejala feokromositoma,misalnya tremor,berkeringat,penurunan berat badan,glikosuria,pucat atau hipotensi postural.
·         Gejala penyakit endokrin.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Serangan mendadak dari Hipertensi
  • terjadinya pembendungan darah pada otak yang disebabkan adanya gangguan pada pengaturan pembuluh darah. Penderita bisa jadi muntah,nyeri kepala yang hebat,sampai kejang-kejang,dan tidak sadarkan diri.
  • Akibat serangan dari hipertensi yang mendadak juga bisa menyerang organ yang lain sebut saja retina dan ini bisa menyebabkan kebutaan. Bila terkena jantung bisa menyebabkan sesak nafas,dan hal ini bisa menyebabkan orang tidak bisa berbicara atau lumpuh separuh badan dan berujung dengan kematian.
  • Gangguan yang lebih berat adalah kekurangan oksigen kedaerah yang terganggu pembuluh darahnya,hal ini mengkibatkan terganggunya aliran darah menuju ke ginjal,jika sudah terlalu parah hal ini akan mengakibatkan ginjal tak berfungsi lagi.

Bahaya Hipertensi pada Wanita Hamil

            Pada wanita hamil penyakit hipertensi bisa menyebabkan abortus mendadak. Akibatnya akan terjadi banyak pengeluaran darah yang membahayakan nyawa penderita.
Bahaya lainnya dalah berupa persalinan yang lebih cepat karena plasenta yang terlalu cepat lepasnya dari perekatannya pada si ibu,hal ini akan mengakibatkan ada bahaya perdarahan pada bayi itu karena memang dia belum siap hidup sendiri  sehingga membutuhkan bantuan alat tertentu untuk kelangsungan hidupnya sampai dianggap aman.
Bahaya lain adalah adanya gangguan pada pertumbuhan pada janin yang ada didalam rahim.

Kemungkinan Komplikasi Bagi Pasien Hipertensi
  • Trombosis dan pendarahan serebral
  • Gagal ventrikel kiri
  • Penyakit arteri koroner
  • Kerusakan ginjal
  • Aterosklerosis perifer
  • Hipertensi progresif
  • Ensefalopati hipertensif

Berikut adalah tentang riwayat  kehidupan pasien hipertensi yang perlu diketahui
  • Usia
  • Kebiasaan merokok
  • Riwayat keluarga hipertensi
  • Penyakit vascular sebelumnya
  • Infeksi saluran kemih masa lalu atau masa kecil
  • Obat-obatan yang bisa menimbulkan hipertensi misalnya:

    1. steroid
    2. karbenoksolon
    3. kontrasepsi oral
    4. analgesik non-steroid

Pemeriksaan klinik

            Untuk memastikan sesorang menderita hipertensi adalah dengan pemeriksaan klinik. Hal-hal penting yang diperiksa antara lain:

1.      tekanan darah
2.      fundoskopi untuk memeriksa retinopati
3.      jantung
4.      nadi sentral
5.      arteri & vena

Mencegah “stroke” akibat hipertensi

  1. kurangi konsumsi garam. Garam separuh dan rata-rata perharinya
  2. olahraga teratur
  3. hentikan kebiasaan merokok
  4. kurangi kegemukan yakni dengan berolah raga secara teratur
  5. menghindari stress.


Pengobatan

Obat tradisional yang dapat digunakan
  • Gamat/Teripang/Mentimun Laut
  • Teh Murbei
  • daun cincau hijau
  • seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis)
  • bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-7 siung sehari)
  • Rosela
  • daun bunga kumis kucing
  • minuman serai. teh serai yang kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali sehari. Dalam seminggu dapat nampak penurunan tekanan darah tinggi
              Panduan perawatan dan pengobatan berbagai penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar